Pusdiktan dan PSP Pantau Pembangunan Smart Screen House Polbangtan Bogor
Kementerian Pertanian berkomitmen tinggi dalam mencetak job seeker maupun job creator di bidang pertanian yang mandiri, modern, dan profesional, serta dapat bersaing di era industri 4.0. Salah upaya yang dilakukan adalah mengembangkan Teaching Factory (TEFA) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) dengan smart screen house. Sebagai sistem pertanian modern, smart screen house memanfaatkan teknologi yang dapat mengatur dan memantau kelembaban tanah dan suhu udara pada greenhouse, serta dapat dimonitor melalui smartphone. Smart screen house sendiri merupakan sinergi antara Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), dalam hal ini Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan).
Untuk melihat progress pembangunan Smart Screen House Polbangtan Bogor, Staff Ahli Menteri Bidang Investasi Sumarjo Gatot Irianto melakukan kunjungan ke Polbangtan Bogor didampingi oleh Sekretaris Ditjen PSP dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian pada Sabtu, (10/10). “Polbangtan Bogor tidak boleh hanya memiliki smart screen house ini, tetapi juga harus bisa mengelola dan mengembangkan agar bisa dijadikan sarana improve kemampuan mahasiswa maupun dosen dalam pengelolaan pertanian modern,” pesan Gatot. Sekretaris Ditjen PSP Gunawan menambahkan, “Saat ini banyak masyarakat kita haus akan tempat rekreasi. Selain sebagai sarana pembelajaran mahasiswa dan dosen, smart screen house ini diharapkan juga bisa mewadahi itu.”
Kepala Pusdiktan Idha Widi Arsanti turut menjelaskan, “Kita punya BPP model pembelajaran, sawah, tambak, dan sekarang smart screen house. Kita akan mengintegrasikan semua itu sehingga Polbangtan Bogor ke depannya akan menjadi kawasan agroeduekowisata. Adapun pembangunan smart screen house diperkirakan selesai pada akhir Oktober 2020.” Idha melanjutkan, “Sementara ini kita membangun smart screen house seluas 2.400 m2 di atas lahan bekas kebun rambutan yang sudah tidak produktif dengan luas lahan 1 ha. Tidak menutup kemungkinan, smart screen house ini akan kita kembangkan lagi di lahan-lahan yang tidak produktif. Dan tahun depan kita sudah komunikasi dengan PSP untuk membangun smart screen house di Polbangtan Yogyakarta – Magelang.”
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan mengungkapkan, perlu adanya Lembaga Pendidik Pertanian yang berfungsi sebagai wadah untuk mencetak tenaga SDM Pertanian yang andal, profesional, maju, mandiri, dan modern karena pengelolaan pertanian saat ini harus dilakukan dengan melibatkan teknologi. SYL menegaskan, pertanian harus bergerak secara maju, mandiri, dan modern. Petani Indonesia tidak boleh tertinggal karena banyak inovasi teknologi dan mekanisasi yang dibuat untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Mengamini pernyataan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa lembaga pendidikan merupakan mesin cetak SDM unggulan yang berperan penting membentuk generasi muda milenial sebagai pelaku pertanian yang maju, mandiri, dan modern. “SDM pertanian unggul dapat tercetak dan link and match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) apabila didukung oleh sarana dan prasarana dalam hal ini TEFA yang memadai agar mahasiswa Polbangtan dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam melakukan praktik produksi pertanian di lokasi Smart Screen House.” (VRS/AHS)